KEUNIKAN POHON KELAPA


Salah Satu Keunikan Dari Pohon 1000 Guna 
Related image
Desa Pergung merupakan salah satu desa yang berada di kabupaten Jembrana yang mana potensi desanya adalah pertanian dan perkebunan. Salah satu jenis pertanian yang sangat diunggulkan di desa Pergung ini adalah pertanian kelapa yang mana persentase keberadaan pertanian kelapa di desa Pergung ini hampir mencapai 75% lebih unggul dari pada jenis pertanian lainnya. Hal ini menyebabkan banyaknya jumlah pengepul kelapa yang ada baik dari dalam desa Pergung maupun luar desa Pergung yang memanfaatkan potensi ini. Dengan adanya para pengepul kelapa ini secara tidak langsung menjadikan banyaknya limbah kelapa yang terbuang percuma tanpa adanya pemanfaatan dari masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan masyarakat sekitar belum terlalu mengetahui tentang kegunaan dari limbah kelapa ini. 
Berbeda halnya dengan Bapak I Made Maradana yang melirik limbah-limbah kelapa yang ada dengan pandangan yang lebih luas. Beliau yang berprofesi sebagai seorang pengerajin dengan sigap segera memanfaatkan limbah-limbah kelapa yang ada (khususnya limbah batok kelapa)  dengan mengubahnya menjadi sebuah bentuk kerajinan yang beraneka ragam seperti: Bokor Seseh, Dulang Seseh, Bokor Canang Gantal, Bokor Ajengan, Bokor Soda, Bokor Tanggung, Bokor Kotak, Keben Kotak, Keben Bundar, Tempat Kwangen, Tempat Air Mineral, Tempat Tissue, Tempat Daksina, Sok Toge, Dungki dan berbagai macam kerajinan lainnya. Pada awalnya Bapak Made menggunakan lontar sebagai bahan dasar kerajinannya, akan tetapi karena beliau melirik potensi limbah kelapa yang ada di desanya maka beliau mengganti bahan utama kerajinannya dengan limbah kelapa yang ada. Hal ini tentu membawa dampak positif bagi desa karena hal tersebut mampu mengurangi jumlah limbah yang ada dan juga menjadi berkah tersendiri bagi para pengepul kelapa karena dapat meraup untung lebih dari hasil penjualan limbah kelapa yang mereka miliki. 
Kerajinan limbah batok kelapa ini telah turut serta dalam lomba Teknologi Tepat Guna untuk mewakili kabupaten dan berhasil mendapatkan juara 1. Setelah berhasil dalam perlombaan tersebut, Bapak Made mendapatkan berbagai macam bentuk penghargaan dari desa, kecamatan serta kabupaten. Kerajian dari limbah batok kelapa ini tidak membutuhkan waktu lama untuk dikenal masyarakat luas. Kerajinan Bapak Made menjadi sangat terkenal dan mendapatkan banyak pesanan, hal ini mengharuskan Bapak Made untuk menambah tenaga kerja guna memenuhi permintaan pasar yang semakin melonjak. Bapak Made menggait tenaga kerja untuk usaha kerajinannya dengan cara melakukan pelatihan kepada masyarakat sekitar dan masyarakat terbuka lainnya. Dengan demikian usaha kerajinan yang dilakukan oleh Bapak Made ini tidak hanya menguntungkan bagi keluarga Bapak Made sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi desa dan masyarakat sekitar karena adanya pengolahan limbah yang tepat serta membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada.

Saat ini, kerajinan limbah batok kelapa telah berhasil menarik minat para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Selain itu, kerajinan limbah batok kelapa ini telah menyebar luas hingga ke ibu kota dan digunakan di hotel-hotel besar karena keunikannya dan daya tariknya yang sangat menarik perhatian. Kerajinan dari limbah batok kelapa ini dapat ditemukan di Banjar Dinas Petapan Kaja Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Previous
Next Post »